Dansebuah pesan dari Muhammad ﷺ. Dan ada juga impian saya untuk berbagi dengan orang-orang. Saya pergi ke orang-orang Muslim Besar dengan pesan ini dan mereka menertawakan saya. Mereka berkata "Qasim pergi dan melakukan sesuatu yang lain dan jangan buang waktu kita". Ini membuatku tertekan tapi aku bilang "tidak, aku janji Muhammad" ﷺ. —Islam mengajarkan umatnya untuk berpandangan visioner, alih-alih sempit. Dalam Alquran, ada banyak ayat yang menegaskan keutamaan akhirat dibandingkan dunia. Bagaimanapun, Allah SWT juga mengingatkan hamba-Nya yang beriman untuk tetap mencari bagian penghidupan di dunia. Dengan perkataan lain, penuhilah kebutuhan hidup di dunia ini sewajarnya. Sebab, segala yang ada di kolong langit pasti memiliki batas. Bagi manusia, limit yang tidak mungkin disangkal lagi adalah usia. Kalau jatah umur sudah sampai ajal, tidak berguna lagi apa pun pernak-pernik duniawi. Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat dan keteladanan tentang cara hidup yang ideal. Berikut ini beberapa petuah di antaranya Pertama, menjadi musafir. Pengembara adalah mereka yang bepergian meninggalkan kampung halamannya. Rasulullah SAW mengajarkan, seorang Muslim hendaknya memahami kehidupan di dunia ini layak nya musafir. مَا لِيْ وَلِلدُّنْيَا؟ مَا أَنَا وَالدُّنْيَا؟! إِنَّمَا مَثَلِيْ وَمَثَلُ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رَاكِبٍ ظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا “Aku tidak memiliki kecenderungan kecintaan terhadap dunia. Keberadaanku di dalam dunia seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan mening galkan pohon tersebut.” HR Tirmidzi. Perjalanan yang ditempuh akan sampai pada titik kembali. Dalam Alquran, Allah SWT menyatakan bahwa Dialah tempat kembali segala urusan. Maka, sepantasnya jatah usia seorang Mukmin di dunia dihabiskan untuk terus mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Sebab, saat diadili kelak di Hari Akhir, harapannya adalah berjumpa dengan kasih sayang dan ridha-Nya, bukan murka-Nya. Kedua, ingat maut. Imam Syafii berkata dalam sebuah syairnya, “Cukuplah kematian sebagai nasihat.” Menurut ajaran Islam, kematian bukanlah akhir. Ia justru menjadi awal perjalanan insan menuju kampung akhirat. Tiap orang nanti hanya akan ditemani catatan amal perbuatannya. Yang tersisa hanyalah sesal dan sedih bagi mereka yang fasik, apalagi kafir. Diandaikannya bahwa raga dapat kembali utuh dan hidup, sehingga bisa berbuat taat kepada Allah SWT. حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, 'Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke dunia. Agar aku berbuat amal saleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan'. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding hingga hari mereka dibangkitkan QS al-Muminun ayat 96-97. Ketiga, berbekal takwa. Warna-warni dunia kerap membuat orang lupa akan hakikat kehidupan. Padahal, dunia ini tidak lebih dari permainan belaka. إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ “Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu.” QS Muhammad ayat 36. Karena itu, Rasul SAW selalu mengingatkan umatnya agar pandai dalam menyikapi hidup. Dunia sejatinya adalah ladang amal, tempat menuai bekal sebanyak-banyak dan sebaik-baiknya. Bekal terbaik hanyalah iman dan takwa kepada Allah SWT. وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ “Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya se baik-baik bekal adalah takwa.” QS Al Baqarah ayat 197. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Baca Pesan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. 3 ayat itu menjadi Surah pertama dalam Al-Quran yang tidak berubah sampai sekarang. Nabi Muhammad SAW berdakwah menggunakan dua metode yaitu metode terang-terangan dan metode sembunyi-sembunyi. Semoga kita sebagai umatnya bisa mengimaninya dan selalu merindukannya, karena sesungguhnya Nabi
loading...Rasulullah SAW memberi wasiat penting yang berkali-kali diucapkan beliau saat detik-detik kewafatannya. Foto ilustrasi/Ist Semua manusia akan mengalami sakaratul maut jelang kematiannya, tidak terkecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Menjelang detik-detik wafat beliau menyampaikan pesan kepada diketahui, sakaratul maut adalah peristiwa berpisahnya ruh dari tubuh jasad. Peristiwa ini sangat menyakitkan sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW "Sakitnya sakaratul maut itu seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang". HR at-Tirmidzi, Ibnu Abu Dunya Baca Juga Ada dua pesan Baginda Nabi menjelang wafatnya. Wasiat ini menjadi ucapan terakhir Rasulullah SAW ketika Malaikat Maut datang menghampiri beliau. Simak pesan beliau berikut sebagaimana disampaikan oleh Habib Quraisy Baharun dalam Ali karamallahu wajhah berkataالصَّلَاةَ الصَّلَاةَ، اتَّقُوا اللَّهَ فِيمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ"Ucapan terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah " Kerjakanlah sholat, kerjakanlah sholat. Dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian." HR Ahmad No 585, Abu Daud No 5156, dan Ibnu Majah No 2698Anas bin Malik berkataكَانَتْ عَامَّةُ وَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ، وَهُوَ يُغَرْغِرُ بِنَفْسِهِ الصَّلَاةَ، وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ"Wasiat umum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelang wafat, ketika beliau Sakaratul Maut yaitu, ' Jagalah sholat serta peliharalah perhatikan hamba sahaya kalian." HR Ibnu Majah No 2697Ummu Salamah radhiyallahu 'ahuman mengatakan, "Sesungguhnya wasiat terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelang wafat adalah, 'Jagalah sholat serta perhatikanlah hamba sahaya kalian.' Beliau terus-menerus mengulang perkataan itu dan lisan beliau tidak berhenti." HR Ahmad dan An-Nasai No 7060Hal ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan sholat dalam Islam dan betapa besarnya perhatian Rasulullah terhadap berfirmanوَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa." QS Thaha 132Oleh karena itu, wajib bagi setiap orang tua memerintahkan anak-anak mereka dan mengawasinya dalam perkara sholat ini. Karena shalat adalah rukun terpenting setelah dua kalimat kalam Salafunas Sholeh rahimahullah kepada orang tua terkait perkara sholat ini. "Barangsiapa melalaikan pendidikan anak, tidak mengajarkan mereka hal-hal yang bermanfaat baginya serta dia membiarkan anaknya begitu saja, maka sungguh dia telah berlaku sangat buruk pada anaknya. Dan kerusakan pada anak terjadi karena sebab kelalain orang tua mereka dalam mengajarkan kepada mereka hal-hal yang wajib di dalam agama ini dan hal-hal yang sunnah. Mereka para orang tua-pent menyianyiakan anak-anak mereka tatkala mereka masih kecil hingga mereka tidak mampu memberi manfaat kepada diri mereka sendri, serta tidak akan pernah bisa memberi manfaat kepada orang tua mereka tatkala mereka dewasa."Allah memuji dengan pujian yang sangat harum kepada Nabi Ismail 'alaihissalam. Allah berfirmanوَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا
TRIBUNJOGJACOM - Allah SWT menciptakan siang dan malam untuk hambanya melakukan aktifitas dan beristirahat.. Ketika malam telah datang, maka tubuh yang telah beraktifitas seharian sudah saatnya mendapatkan porsi yang cukup untuk rehat. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan beberapa hal sebelum merebahkan diri di atas tempat tidur dan terlelap.
Sejarah Thursday, 08 Jun 2023, 1605 WIB ilustrasi Nabi MuhammadNYANTRI-Rasululullah SAW wafat pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal Tahun 11 Hijriah atau 8 Juni 632 Masehi di usia 63 tahun, di Madinah, Arab Saudi. Maka dari itu, hari ini, Kamis, 8 Juni 2023 hari berkabungnya umat Islam wafatnya Nabi berbagai sumber disebutkan, sebelum wafat, Nabi Muhammad mengalami beberapa kali sakit seperti demam yang sangat tinggi. Kendati demikian, meskipun dalam keadaan sakit, Nabi Muhammadi tidak melupakan kewajiban shalat. Ia bahkan beberapa kali berjamaah ke Das’ad Latif dalam sebuah ceremahnya yang diunggah oleh akun youtube DHS Official menceritakan bagaimana detik-detik meninggalnya Nabi Muhammad. Menurutnya, Nabi Muhammad sangat memikirkan umatnya sebelum nyawanya dicabut oleh malaikat. Itu ditunjukkan ketika Nabi Muhammad meminta kepada Malaikat Jibril sebelum nyawanya dicabut agar memohonkan kepada Allah tentang jaminan keselamatan umatnya di akhirat nanti. Sebab Nabi Muhammad tidak rela jika hanya dirinya yang selamat sementara umatnya tidak selamat. Scroll untuk membaca Scroll untuk membaca Jibril yang menemani malaikat pencabut nyawa pergi menemui Allah untuk menyampaikan permintaan Nabi Muhammad. Beberapa saat kemudian, malaikat Jibril kembali dan menyampaikan kabar baik kepada Nabi Muhammad. “Meskipun engkau tidak di tengah-tengah mereka umat nabi Muhammad, meskipun engkau sudah tidak berada di tengah umatmu, selama umatmu berpegang kepada Quran dan sunnah, mereka akan selamat dunia sampai di akhirat,” kata Ustaz Das’an Latif menceritakan tentang Malaikat jawaban Jibril, Nabi Muhammad tersenyum dan memerintahkan kepada malaikat pencabut nyawa agar melaksanakan tugasnya. Malaikat Jibril pun mundur untuk memberikan kesempatan kepada malaikat pencabut nyawa melaksanakan tugasnya. detik-detik wafatnya nabi muhammad wafatnya nabi muhammad kapan nabi muhammad wafat? di mana nabi muhammad wafat usia be Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini Jurnalis dan pernah nyantri
NamunNabi Muhammad tidak seperti itu. Ia tetap turun ke bumi untuk menyerukan kebaikan di tengah umatnya. Inilah yang kemudian disebut sebagai etika profetik oleh Kuntowijoyo. Maka, para penghafal Alquran juga jangan sampai berdiam diri dalam kenyamanan di tengah dinding-dinding pesantren. Mereka harus turun ke realitas masyarakat dan
- Ketika Rasulullah SAW wafat, jasad beliau ditutupi oleh kain oleh para sahabat. Bagaimana pandangan ulama terkait hal ini? Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa begitu Rasulullah SAW wafat maka jasad beliau yang suci ditutup dengan kain berwarna hitam. Tentu saja, menurut Prof Quraish, kain warna hitam itu merupakan suatu hal yang kebetulan, bukan tanda berkabung, sebagaimana warna tersebut menjadi pilihan sementara orang dewasa ini. Dijelaskan bahwa Sayyidah Aisyah dalam riwayat yang menyatakan bahwa Nabi SAW wafat di pangkuannya, mengambil bantal lalu meletakkan kepala Rasulullah SAW di bantal itu. Sambil kemudian beliau dengan suara keras menyampaikan berita duka itu kepada hadirin yang datang di sekelilingnya. Adapun putri Nabi, Fatimah Az-Zahra, begitu mendengar berita duka tentang ayahnya dari Sayyidah Aisyah, ia berkata Ya abatah… ajaaba Rabban da’aahu/Aduhai ayahku, Tuhan menerima doanya Ya abatah… jannatul-firdausi ma’wa’waahu/Aduhai ayahku, surga Firdaus tempatnya Ya abatah… ila Jibrila nan’aahu/Aduhai ayahku, kepada Jibril kami menyampaikan sungkawa Perkataan Fatimah Azzahra di atas merupakan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim. Kadar haditsnya shahih. Demikianlah Rasulullah SAW wafat di mana akhir pesan beliau secara utama adalah tentang shalat, dan tentunya beliau juga meninggalkan teladan mulia yang tiada terkira. Pesan Rasulullah sebelum wafat, “As-shalatu wa maa malakat aimanukum." Yang artinya “Perhatikanlah shalat, demikian juga orang-orang yang kamu kuasai wanita dan hamba sahaya,”. Dengan pesan tersebut, semoga umat Muslim saat ini mampu meneladani sikap Rasulullah dan mampu menjalankan pesan itu dengan sekuat tenaga.
3 Rasulullah diperbolehkan berbuat sekehendaknya, namun akan ada balasan dan pertanggung jawaban atas perbuatannya tersebut di akhirat kelak. Pesan tersebut tak hanya untuk Rasulullah semata, namun juga diperuntukkan bagi umatnya. Sehingga sudah sepatutnya untuk kita semua menyadari dan merenungi ketiga pesan malaikat Jibril tersebut dalam-dalam.
loading...Rasulullah menyebut dua perkara yang sangat berharga yaitu Al-Quran dan Ahlul Bait beliau. Siapa yang bepegang teguh kepada keduanya maka ia tidak akan sesat. Ahlul Bait yang dimaksud adalah keluarga Nabi dan juga keturunan beliau. Foto/Ist Selama ini kita sering mendengar ceramah para Dai yang menukil Hadis Nabi "Ikutilah Al-Qur'an dan Sunnah ". Tak ada yang salah dengan pesan itu karena memang Hadisnya shahih dan juga diterangkan dalam Al-Qur' ada Hadis lain yang derajatnya juga shahih dan tidak boleh diabaikan oleh umat Islam. Yaitu perintah untuk berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Ahlul Bait. Keduanya sama-sama shahih. Rasulullah memerintahkan umatnya agar mengikuti Al-Qur'an, Sunnah dan Ahlul Bait. Inilah Hadis Tsaqalain dua perkara yang sangat berharga عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ الهِs قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ الهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّتِهِ يَوْمَ عَرَفَةَ وَهُوَ عَلَى نَاقَتِهِ الْقَصْوَاءِ يَخْطُبُ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا كِتَابَ الهِى وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْتِيDari Jabir bin Abdullah, dia berkata "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Arafah di dalam haji beliau, yang beliau di atas ontanya yang bernama Al-Qashwa, beliau sedang berkhutbah. Aku mendengar beliau bersabda "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kamu sesuatu jika kamu memeganginya niscaya kamu tidak akan sesat Kitabullah dan 'itrah-ku keturunanku/sanak keluargaku, ahli bait-ku. HR at-Tirmidzi, Ahmad dalam Al-Musnad. Kemudian Hadis yang sama diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan redaksi yang panjang عَنِ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَامَ رَسُولُ الهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فِينَا خَطِيبًا بِمَاءٍ يُدْعَى خُمًّا بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَحَمِدَ الهَع وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَوَعَظَ وَذَكَّرَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَلاَ أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ الهَِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ الهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ وفي رواية هُوَ حَبْلُ الهِي مَنِ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلاَلَةٍ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ الهِو وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ الهَع فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ الهَض فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ الهَت فِي أَهْلِ بَيْتِي فَقَالَ لَهُ حُصَيْنٌ وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ يَا زَيْدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ وفي رواية فَقُلْنَا مَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ نِسَاؤُهُ قَالَ لاَ وَايْمُ الهِْ إِنَّ الْمَرْأَةَ تَكُونُ مَعَ الرَّجُلِ الْعَصْرَ مِنَ الدَّهْرِ ثُمَّ يُطَلِّقُهَا فَتَرْجِعُ إِلَى أَبِيهَا وَقَوْمِهَا أَهْلُ بَيْتِهِ أَصْلُهُ وَعَصَبَتُهُ الَّذِينَ حُرِمُوا الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ قَالَ وَمَنْ هُمْ قَالَ هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ وَآلُ جَعْفَرٍ وَآلُ عَبَّاسٍ قَالَ كُلُّ هَؤُلاَءِ حُرِمَ الصَّدَقَةَ قَالَ نَعَمْDari Zaid bin Arqam, dia berkata "Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri khutbah di hadapan kami di sebuah mata air yang disebut Khum, di antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, menyanjungNya, menasehati, mengingatkan, lalu bersabda "Amma ba'du, ingatlah wahai manusia, sesungguhnya saya adalah manusia biasa, sudah dekat masanya utusan Rabbku datang lalu aku akan menyambut, dan aku meninggalkan tsaqalain dua perkara yang sangat berharga pada kamu. Yang pertama adalah kitab Allah, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya, oleh karena itu pegangilah dan pegang-teguhlah ia. Dalam riwayat lain Kitab Allah itu adalah tali Allah, barangsiapa mengikutinya maka dia berada di atas petunjuk, dan barangsiapa meningalkannya maka dia berada di dalam kesesatan. Lalu beliau mendorong dan menyemangati untuk suka terhadap kitab Allah. Lalu beliau bersabda "Dan Ahli Bait-ku , aku mengingatkan kamu atas nama Allah tentang ahli bait-ku, aku mengingatkan kamu atas nama Allah tentang Ahli Bait-ku, aku mengingatkan kamu atas nama Allah tentang ahli bait-ku". Lalu Hushain berkata kepada Zaid "Dan siapakah Ahli Bait beliau itu wahai Zaid, bukankah istri-istri beliau termasuk Ahli Bait beliau?". Zaid menjawab "Memang secara umum istri-istri beliau termasuk Ahli Bait, tetapi ahli bait beliau adalah orang-orang setelah beliau yang diharamkan menerima zakat". Dalam riwayat lain "Maka kami bertanya 'Siapakah Ahli Bait beliau itu, apakah istri-istri beliau?". Dia menjawab "Tidak, demi Allah, sesungguhnya seorang istri itu terkadang bersama suaminya dalam suatu masa yang panjang, lalu suaminya menceraikannya, maka dia kembali kepada ayahnya dan kaumnya. Ahli Bait beliau adalah keturunannya dan 'ashabahnya keturunannya dari fihak laki-laki, yaitu orang-orang setelah beliau yang diharamkan menerima zakat. Hushain bertanya "Siapakah mereka". Zaid menjawab "Mereka adalah keluarga 'Ali, keluarga 'Aqil, keluarga Ja'far, dan keluarga 'Abbas". Hushain bertanya "Mereka semua ini diharamkan menerima zakat?". Zaid menjawab "Ya." HR Muslim 2408Dari hadis di atas ditarik kesimpulan bahwa Ahlul Bait ahli bait adalah "orang rumah" atau keluarga Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Dalam pengertian naqliyah, Ahlul Bait berarti keturunan Rasulullah yang diharamkan menerima Menyakiti Ahlul BaitBanyak sekali ayat Al-Qur'an dan Hadis yang melarang dan membenci Ahlu Bait Rasulullah dan menyakiti mereka. Habib Zein bin Smith Al-Alawi Al-Husaini mengatakan, setiap muslim yang ingin menyelamatkan imannya hendaklah berhati-hati, jangan sampai membenci salah seorang dari ahlu bait atau menyusahkan mereka sebab dapat membahayakan iman dan kehidupannya di ulama menyebutkan bahwa orang yang menyakiti Ahlul Bait berarti telah menyakiti Nabi Muhammad. Allah memberi ancaman dalam Al-Qur'anإن الذين يؤذون الله ورسوله لعنهم الله فى الدنيا والآخرة وأعد لهم عذابا اليما"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul­Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan." QS. Al-Ahzab 57. Di ayat sebelumnya ditegaskan "Dan tidak boleh kamu menyakiti hati Rasulullah." QS. Al-Ahzab 53Dalam Hadis, Nabi bersabda "Sesungguhnya aku memerangi orang-orang yang memerangi ahli baitku, dan aku memberi jaminan selamat kepada orang-orang yang berdamai dengan ahli baitku." HR at-Turmudzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim Baca Juga rhs Surabaya NU Online. Ustadz Thohir, khotib Jumat di Masjid Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Jumat (4/8) menyampaikan tiga pesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Mengutip kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi Banten, ia menyampaikan tiga pesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad yang sebenarnya ditujukan kepada umat loading...Saking sayangnya Rasulullah SAW kepada umatnya, beliau tak pernah ridha umatnya mendapatkan azab. Foto Ilustrasi/Ist Mungkin di antara umat Islam banyak yang belum tahu bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sangat mencintai umatnya. Saking cintanya kepada umatnya, beliau selalu memohon kepada Allah Ta'ala agar menyelamatkan umatnya. Hidupnya penuh dedikasi kepada umat, waktunya habis untuk memikirkan kemaslahatan umatnya. Berjuang untuk umat, mengorbankan air mata dan darah, bahkan nyawa dipertaruhkannya untuk umat. Sampai di ujung hayatnya, umat yang jadi prioritas perhatiannya. Di akhirat pun, umat yang beliau cari untuk diberikan syafaatnya. Cintanya benar-benar tulus kepada umat. Baca Juga Berikut beberapa bukti nyata kecintaan Rasulullah SAW kepada umatnya sebagaimana dikutip dari Buku "Manusia Yang Tidak Seperti Manusia" karya Ustaz Ahmad Zarkasih Lc pengajar Rumah Fiqih Indonesia. Baca Juga 1. Berdoa untuk Umatnya Setiap kisah menarik yang terekam dalam banyak kitab hadis, salah satunya apa yang tertulis dalam kitab shahih-nya Imam Ibn Hibban. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW sedang berbincang santai di rumahnya bersama Sayyidah 'Aisyah radhiallahu 'anha RA.Beliau Aisyah mengatakan "Ketika aku memandang wajah Nabi SAW , terasa ketenangan dalam diri, lalu aku katakan kepada beliau" "Ya Rasul, berdoalah kepada Allah untuknya". Kemudian Nabi SAW mengangkat tangannya berdoa kepada Allahللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَائِشَةَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنَبِهَا وَمَا تَأَخَّرَ، مَا أَسَرَّتْ وَمَا أَعْلَنَتْ"Ya Allah, ampunilah 'Aisyah, seluruh dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dosanya yang terlihat dan yang tersembunyi".Mendengar doanya Nabi SAW itu, 'Aisyah kemudian tersenyum lebar, dan tertawa. Saking senangnya, sampai-sampai ia menjatuhkan kepalanya di pangkuan Nabi SAW . Kemudian beliau mengatakan"Senangkah engkau dengan doaku tadi?" Sayyidah 'Aisyah menjawab "Bagaimana mungkin aku tidak gembira dengan doamu Ya Rasulullah ?"Beliaukemudian meneruskan "Demi Allah, itulah doaku untuk umatku setiap salat". HR Ibn HibbanPedulinya Rasulullah SAW kepada umatnya. Padahal setiap hari sudah berdakwah menyampaikan syariat agar umat terhindar dari perbuatan zalim dan dosa bahkan kesyirikan. Tapi toh kalaupun tetap ada umatnya yang menolak dakwah dan akhirnya jatuh pada kemaksiatan, masih juga didoakan oleh Rasulullah SAW .2. Tetap Mendoakan Walau semua kita ingat bagaimana cerita Rasulullah SAW yang datang ke Thaif untuk berdakwah. Alih-alih pesan dan nasihatnya didengar, Nabi SAW malah mendapatkan lemparan batu yang akhirnya melukai wajah dan datanglah bantuan dari Allah dengan diturunkannya Malaikat Jibril AS. Jibril menawarkan 'jasa pelayanan' untuk beliau guna membalas apa yang sudah dilakukan oleh bangsa Thaif yang tidak menghormati Nabi sama sekali. Jibril menawarkan kepada Nabi SAW untuk menghancurkan kaum Thaif tersebut dengan gunung yang siap orang yang sedang dalam keadaan terdesak dan dalam posisi lemah, tentu tawaran tersebut sangat baik untuk diterima. Agar mereka orang-orang zalim tahu bahwa apa yang mereka lakukan itu akan berbalik kepada mereka berupa penderitaan. Itu watak manusia biasa yang maunya jika dizalimi akan balas menzalimi juga. Tapi berbeda dengan Nabi Muhammad SAW .Bukannya mengamini apa yang ditawarkan oleh Jibril AS, beliau justru menolak dan memilih untuk mendoakan kaum Thaif tersebut. Darah akibat luka masih mengalir di wajahnya. Rasulullah mengangkat tangan lalu mengatakan"Allah tidak mengutusku untuk menjadi orang yang merusak dan juga tidak untuk menjadi orang yang melaknat. Akan tetapi Allah mengutusku untuk menjadi penyeru doa dan pembawa rahmat. Ya Allah, berilah hidayah untuk kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui". HR Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-ImanIndahnya akhlak Rasulullah di waktu dan kondisi yang secara manusiawi sangat wajar orang itu marah setelah mendapatkan banyak luka akibat kezaliman orang lain. Tapi Nabi SAW memang tidak diutus untuk membalas keburukan dengan keburukan. Tapi beliau diutus oleh Allah Ta'ala sebagai agen kebaikan dan penyebar kasih sayang. Baca Juga 3. Selalu Memohon Keselamatan UmatKalau ditanya tentang siapa orang yang paling mengasihi diri kita? Normalnya kita akan menjawab ia adalah ibu kita semua. Itu benar dan tidak salah. Akan tetapi kita juga harus tahu bahwa Nabi SAW jauh lebih sayang dan paling mengasihi kita lebih dari siapapun di dunia ini. Dalam sebuah riwayat yang masyhur, termasuk riwayat Imam Ahmad dan juga dalam Mushannaf Ibn Abi Syaibah, disebutkan bahwa setiap malam dalam salatnya, Nabi SAW tidak berhenti meminta kepada Allah untuk memberikan ampunan pembebasan azab untuk Abu Dzar RA mengatakan "Aku mendengar Nabi SAW satu malam dalam salatnya, ia membaca dan mengulang-ngulan firman Allah di setiap ruku' dan sujudnya "Jika engkau mengazab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya memang Engkau maha pengampun lagi maha bijaksana". Al-Maidah 118Abu Dzar RA kemudian bertanya "Wahai Rasul, sejak malam tadi engkau mengulang ayat itu di setiap ruku’ dan sujud mu, sampai waktu subuh datang. Ada apa gerangan?" Nabi SAW menjawab "Aku memohon syafa'at kepada Allah untuk umatku. Dan itu dikabulkan oleh-Nya bagi mereka yang tidak menyekutukan-Nya". HR Ibn Abi Syaibah dan Ahmad4. Menangis untuk riwayat Imam Muslim, diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Amr bin al-Ash RA, Nabi SAW pernah menangis di hadapannya ketika membaca ayat Allah "Sesungguhnya berhala-berhala tersebut banyak menyesatkan manusia. Dan siapa yang mengikuti ku, mereka adalah golonganku". Ibrahim ayat 36Dan beliau pun menangis kembali ketika membaca ayat Allah yang lain "Jika engkau mengadzab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya memang Engkau Maha pengampun lagi Maha bijaksana". Al-Maidah 118
PesanNabi Muhammad SAW Untuk Umatnya April 23, 2022 Pesan Nabi Muhammad SAW Untuk Umatnya. Mimpi Muhammad Qasim, 9 Oktober 2015. Beberapa hari yang lalu aku bermimpi, aku melihat Nabi Muhammadﷺ memberikan pesan kepada umat muslim, dan aku akan membagikan pesan itu hari ini. Pada malam itu, Nabi Muhammadﷺ muncul tiga kali dalam satu malam.
— Sejak dulu manusia sudah bertaya-tanya dengan heran dan penuh keraguan tentang keberadaan rasul sebagai utusan Allah SWT. Kaum Nabi Nuh misalnya, pada surat Al Araf ayat 69 digambarkan bahwa kaum Nabi Nuh tidak mepercayai dan heran terhadap nabi Nuh yang diutus sebagai pembawa peringatan. أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Apakah kamu tidak percaya dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti yang berkuasa sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu daripada kaum Nuh itu. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” Begitupun dengan orang-orang Arab jahiliyah, pada surat Qaf ayat 2 diterangkan bagaimana mereka heran dan meragukan nabi Muhammad sebagai Rasul. Bahkan mereka justru mengolok-olok Rasulullah. بَلْ عَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ فَقَالَ الْكَافِرُونَ هَٰذَا شَيْءٌ عَجِيبٌ “Mereka tidak menerimanya bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir "Ini adalah suatu yang amat ajaib." Pakar tafsir Alquran yang juga pendiri Pusat Studi Alquran PSQ Jakarta, Prof Muhammad Quraish Shihab, menjelaskan seseorang yang percaya bahwa Allah SWT tidak mungkin membiarkan manusia tanpa bimbingan pasti lah mempercayai adanya Rasul. Dia menjelaskan, tidak mungkin Allah tidak membimbing atau memberi tahu bagaimana manusia menjalani hidup di muka bumi. Maka Allah mengutus para rasul kepada manusia di setiap zamannya untuk memberi petunjuk dan bimbingan agar manusia mengenal dan mengimani Allah dan menjalankan ketentuan-ketentuanNya di bumi. Untuk menjawab keheranan yang muncul dalam diri manusia tentang kerasulan, maka semua rasul membawa bukti kenenaran yang dinamakan dengan mukjizat. Prof Quraish menjelaskan mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang disodorkan para nabi dan rasul untuk ditantangkan kepada orang-orang yang tidak percaya padanya. Prof Quraish menerangkan bukti-bukti kerasulan yang diberikan Allah untuk menjawab keraguan manusia menyesuaikan dengan perkembangan manusia pada saat itu. Sebelum Nabi Muhammad diutus, mukjizat para rasul terdahulu menurut Prof Qhraish bersifat materil atau bisa diraba dan dilihat. Semisal Nabi Ibrahim yang tak selamat dari dibakar api, Nabi Musa yang tongkatnya berubah menjadi ular, atau pun Nabi Isa yang menghidupkan manusia. Akan tetapi Alquran sebagai mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad mengungkap semua hal-hal, bahkan tentang hal-hal inmateriil yang kerap menjadi pertanyaan manusia semisal tentang Hari Kiamat sebagaimana digambarkan pada surat al Mulk ayat 25-26. Namun Prof Quraish Shihab mengatakan setiap nabi dan rasul mempunyai kesamaan yakni mencintai umatnya. "Jadi semua punya bukti, hanya bukti itu disesuaikan dengan perkembangan masyarakatnya. Dari semua persamaan itu, nabi itu sangat kasih kepada umatnya. Ini syarat sebenarnya, syarat seseorang untuk memimpin itu harus kasih pada umatnya. Kalau tidak kasih tifak wajar jadi pemimpin," kata Prof Quraish dalam kajian virtual yang disiarakan akun resminya beberapa waktu lalu. Meski setiap nabi mencintai dan mengasihi umatnya, namun menurut Prof Quraish, kecintaan dan kasih sayang Rasulullah pada umatnya lebih besar dibanding para nabi dan rasul sebelumnya. Rasulullah tidak berkenan umatnya mendapatkan azab sekalipun mereka menolak seruannya. Tapi Rasul justru mendoakan agar suatu saat Allah SWT memberikan hidayah. "Satu-satunya sifat rahim yang diberikan kepada manusia hanya pada Nabi Muhammad. 114 kali kata rahim dalam Alquran, 113 menunjuk kepada Allah satu menunjuk kepada nabi Muhammad. Karena kasihnya itulah, maka nabi tidak pernah dendam," katanya. Kasih sayang Rasulullah pada umatnya dapat terlihat ketika Nabi berada di Thaif. Kedatangan Nabi ke Tahif tak lepas dari kondisi Makkah yang semakin tidak aman bagi Nabi terlebih setelah Nabi ditinggal wafat Khadijah dan Abu Thalib. Menurut Prof Quraish di antara alasan mengapa Nabi memilih pergi ke Thaif karena adalah terdapat suku Tsaqif yang memiliki hubungan tak harmonis atau bertentangan dengan suku Quraisy di Makkah. Selain itu Nabi juga memiliki keterkaitan dengan orang Tahif karena semasa kecil disusui Halimatus Sadiyah di kota itu. Menurut Prof Quraish, Rasulullah harus menempuh perjalanan 140 kilometer dari Makkah ke Thaif berjalan kaki dengan segala halang rintang dalam perjalanan. Sesampainya di Thaif, orang-orang di sana justru menolak keberadaan Nabi dan mengusirnya. Mereka bahkan melempari nabi yang kala itu didampingi Zaid bin Tsabit dengan batu. Karena peristiwa itu, malaikat pun menawarkan kepada Rasulullah bantuan. Nalaikat penjaga gunung bersiap menimpakan gunung ke orang-orang Taif bila Rasulullah menghendakinya. Akan tetapi Rasulullah tidak menghendakinya dan justru mendoakan agar mereka dan anak keturunannya kelak mendapatkan hidayah Allah. "Bahwa Allah ingin menyempurnakan agamanya, tapi Dia ingin diperjuangkan ini agama. Dia ingin manusia terlibat langsung dalam upaya mencapai kehendak Allah melalui upaya manusia. Jadi nabi Muhammad itu sangat sayang, sangat kasih," katanya. sumber Harian Republika HbLpv.
  • cf3i8645i7.pages.dev/292
  • cf3i8645i7.pages.dev/88
  • cf3i8645i7.pages.dev/306
  • cf3i8645i7.pages.dev/164
  • cf3i8645i7.pages.dev/126
  • cf3i8645i7.pages.dev/117
  • cf3i8645i7.pages.dev/248
  • cf3i8645i7.pages.dev/318
  • cf3i8645i7.pages.dev/361
  • pesan nabi muhammad kepada umatnya